"Kasihilah makhluk yang ada di bumi,
niscaya makhluk yang ada di langit akan mengasihimu" (Al-Hadits)
Beberapa hari lalu selepas maghrib aku menaiki motor untuk menjemput istri tercinta yang pulang kuliah. Saat motor yang kukendarai melintas di jalan yang menuju perempatan, tiba-tiba seekor anak kucing berada tepat didepanku. Untunglah saat itu laju motorku tidak terlalu kencang sehingga aku dapat menghindarkan diri dari menabrak kucing mungil itu. Merasa tidak menabrak si kucing, aku dengan santai meneruskan perjalanan meski jantung masih berdegup cepat.
Dalam perjalanan aku sempat memikirkan anak kucing tadi. Bagaimana keadaannya saat ini? Sampaikah ia ke sebrang jalan? Atau jangan-jangan…?
Ah, aku tak kuasa membayangkannya lebih lanjut. Segera kuputar haluan laju motorku untuk kembali ke tempat si kucing berada. Aku begitu mengkhawatirkan nasib kucing kecil itu. Bisa saja dia selamat dari tergilas motorku namun siapa menjamin dia tidak akan remuk digilas motor atau mobil lain yang lalu lalang. Ah, untunglah belum ada kendaraan lain yang melewati jalan ini. Dan benar saja anak kucing itu masih belum beranjak dari tempatnya semula. Segera kuhentikan motorku. Kudekati kucing itu dan kubawa ke pinggir jalan. Selamat!
Ah, aku tak kuasa membayangkannya lebih lanjut. Segera kuputar haluan laju motorku untuk kembali ke tempat si kucing berada. Aku begitu mengkhawatirkan nasib kucing kecil itu. Bisa saja dia selamat dari tergilas motorku namun siapa menjamin dia tidak akan remuk digilas motor atau mobil lain yang lalu lalang. Ah, untunglah belum ada kendaraan lain yang melewati jalan ini. Dan benar saja anak kucing itu masih belum beranjak dari tempatnya semula. Segera kuhentikan motorku. Kudekati kucing itu dan kubawa ke pinggir jalan. Selamat!
Tiba-tiba anak kucing itu malah kembali berlari dengan cepat dan menyebrangi jalan. “Hey..hey..hey..mau kemana kamu?” teriakku dalam hati. Oh, ternyata dia menghampiri induknya yang berada di sebrang sana. Ah, kenapa aku tak melihat induk kucing itu sedari tadi? Tapi, biarlah. Setidaknya kini kucing mungil itu telah aman bersama induknya. Aku pun melanjutkan perjalanan menjemput istriku. Tepat saat dia turun dari angkot, aku telah berada di hadapannya. Maaf, Sayang, aku telah mendahulukan kucing itu daripada dirimu.
Guru Oke (Dani Hamdani) adalah seorang pembelajar, pendidik, penulis, pembicara, da'i, blogger, dan entrepreneur yang ingin menjadikan dirinya bagian dari Agent of Change untuk kehidupan umat manusia yang lebih baik, bermartabat, dan beradab. Dengan motto "Setiap kali bertambah pengetahuanku, semakin aku sadar akan kebodohanku" menjadikan Guru Oke selalu haus akan ilmu dan hikmah sehingga tidak segan dan malu untuk belajar dari siapa pun termasuk Anda pengunjung blog ini. Jabat erat dan salam persahabatan penuh kedamaian. Sukses, mulia, bahagia, dan sejahtera bagi kita semua. InsyaAllah.***
Menarik ceritanya, hal yang sehari2 sering dilewatkan orang, yaitu kesempatan mendapatkan pahala kebaikan yang dicatat para malaikat.
BalasHapusSemakin tinggi iman seseorang semakin peka pada lingkungan di sekelilingnya, karena belum tentu pada detik berikutnya manusia masih bisa menghirup udara dunya yang fana ini.
Terima kasih.